SOLOK KOTA - Mulai besok, Kamis, 4 April 2024 seluruh Kepolisian mulai tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi hingga Mabes POLRI menggelar operasi terpusat Ketupat tahun 2024.
Untuk mengecek dan memastikan kesiapan seluruh personel yang terlibat, dilakukan apel gelar pasukan yang juga dilaksanakan secara serentak satu hari sebelumnya, 3 April 2024.
Baca juga:
Kapolri Tinjau Vaksinasi di Candi Borobudur
|
Di Polres Solok Kota Polda Sumbar, apel gelar pasukan operasi yag digelar dengan sandi operasi Ketupat Singgalang 2024 itu dipimpin langsung oleh Kapolres Solok Kota AKBP Ahmad Fadilan, S.Si, M.Si, M.Sc. Hadir Wali Kota Solok H.Zul Elfian Umar, SH, M.Si, Perwakilan Forkopimda Kota dan Kabupaten Solok, tokoh masyarakat, serta stakeholder terkait yang ikut terlibat dalam operasi dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri tahun 2024.
Diterangkan AKBP Ahmad Fadilan, dalam pelaksanaan pengamanan yang lebih optimal, melibatkan 155.165 personel, dengan mempersiapkan 5.784 pos, yang terdiri dari 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan, dan 480 pos terpadu.
Khusus di wilayah hukum Polres Solok Kota, tambah Fadilan, dikerahkam 2/3 dari kekuatan personel yang ada atau sekitar 212 personel.
“Selain POLRI kita dibantu oleh rekan-rekan TNI, dinas terkait di Pemerintahan Daerah, seperti BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan dinas terkait lainnya, beserta unsur masyarakat termasuk Mitra Kamtibmas, ” papar AKBP Ahmad Fadilan.
Untuk Posko di wilayah hukum Polres Solok Kota, seperti tahun lalu, mendirikan tiga Posko yang terdiri dari dua posko pengamanan yaitu di RTH Taman Syeh Kukut Kota Solok dan Dermaga Danau Singkarak Kabupaten Solok, serta satu posko pelayanan di Sungai Lasi Kabupaten Solok.
“Pada Posko Pengamanan disiagakan personil 24 jam serta disediakan fasilitas kendaraan patroli dan peralatan lain yang dibutuhkan jika terjadi gangguan Kamtibmas, sedangkan di Posko Pelayanan selain fasilitas yang ada di Posko Pengamanan juga dilengkapi dengan pelayanan kesehatan, makanan dan minuman jika diperlukan, dalam kondisi darurat juga ada ambulans serta tenaga kesehatan dan obat-obatan yang sifatnya P3K, ” terangnya lagi.
Terkait puncak gelombang arus mudik, dikatakan Kapolres Solok Kota, berdasarkan tahun-tahun sebelumnya gelombang mudik itu sebetulnya tidak bisa diprediksi, akan tetapi menurutnya berkemungkinan H-3. Berbeda dengan arus baliknya justru biasanya lebih panjang lagi karena pihaknya mengaku menerima informasi perantau akan bermusyawarah dan melaksanakan kegiatan-kegiatan lain di kampung halamannya sehingga diprediksi waktunya mungkin akan sedikit lebih molor bahkan melebihi satu minggu pasca lebaran masih ada arus balik yang sifatnya bertahap.
Dikatakan Fadilan, belajar dari pengalaman dan mengingat posisi Sumatera Barat sebagaimana yang dikatakan Gubernur Sumbar beberapa waktu lalu, dimana lebih banyak warganya berada di perantauan, dan diperkirakan warganya lebih banyak yang masuk dari pada yang keluar, maka diupayakan untuk mengatur sejak dari penyeberangan.
Terlebih ada informasi kegiatan-kegiatan pulang basamo melibatkan 200 bus.
“Kita imbau waktu pemberangkatannya itu tidak sekaligus, ” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Walikota Solok mengimbau para pemudik maupun masyarakat yang merayakan hari raya Idul Fitri agar tetap mentaati aturan berlalu lintas.
“Jaga lingkungan kita masing-masing, dan kami berharap tercipta silaturahmi di kampung halaman, hingga Solok ‘BERJUARA’ (Berkah, Maju dan Sejahtera) dapat terwujud dan kita harapkan dari perantau yang pulang kampung untuk turut membangun kampung halaman, ” kata Wako Zul Elfian.
Selain itu Wali Kota juga berharap kepada perantau-perantau yang pulang kampung untuk ikut mendirikan Baitul Mall di Masjid atau Mushola tempat tinggalnya masing-masing, sehingga kedepannya tidak ada lagi masyarakat Solok yang meminjam ke rentenir. (Amel)